Jangan Lupa Betapa Sukarnya

Para pembaca tentu merasakan adanya banyak hal yang bisa menghalangi seseorang untuk bergabung dengan umat pilihan Allah (23:1-8) atau untuk tetap dekat dengan hadirat Allah (23:9-14), apalagi mengingat adanya batasan-batasan (Misalnya: orang Israel yang tidak tahir tidak boleh datang ke kemah/bait suci). Mengapa begitu sulit? Apakah Allah dalam Perjanjian Lama adalah Allah yang pilih kasih?

Dari sudut pandang PB, segala kesukaran untuk masuk menjadi umat pilihan merupakan pelajaran dan gambaran bahwa menjadi umat Tuhan—apalagi masuk dalam hadirat Tuhan yang kudus—bukanlah perkara gampang yang dapat dijalani oleh setiap orang. Tuhan itu kudus dan sempurna, dan oleh karena itu, manusia yang berdosa dan tidak sempurna tidak mudah mendekat pada Allah.

Saat membaca bagian Alkitab ini, sadarilah bahwa kita memiliki banyak kelemahan dan cacat, terutama secara moral dan spiritual. Oleh sebab itu, kita yang cacat telah ditebus oleh Anak Domba yang tak bercacat agar kita semua bisa masuk ke dalam hadirat Allah. Betapa sukarnya masuk hadirat Allah jika bukan karena Yesus Kristus, Sang Penebus dan Penyelamat kita.

Semoga hati kita disentuh oleh pembacaan Alkitab hari ini dan kita disadarkan bahwa begitu sulit untuk masuk ke hadirat Tuhan. Cela dan kesalahan kita menghalangi kita ke hadirat-Nya. Bersyukurlah atas karya Yesus Kristus yang telah membuka jalan agar semua suku bangsa dapat masuk ke hadirat Allah. Janganlah kita sombong karena sudah menjadi umat Allah, melainkan hendaklah kita selalu mencari cara agar lebih banyak lagi orang berdosa dan bercela yang dapat menjadi umat Tuhan melalui Yesus Kristus. [MB]